#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Wednesday, August 26, 2015
Thursday, August 20, 2015
Imaam Yakhsyallah: Prioritas Perjuangan Muslimin Dunia Bebaskan Al-Aqsha
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Taman Ria Persada: 51 Personel Pengamanan Haji Disebar Di Tiga Daerah
Jeddah, 5 Dzulqa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Kepala Bidang Perlindungan PPIH Arab Saudi Tri Budi Utomo menyatakan, 51 personil bidang pengamanan jemaah sudah disebar di tiga titik konsentrasi jemaah, yakni daerah kerja Jeddah, Madinah, dan Makkah. “Tempatnya menyesuaikan ketebalan jemaah haji di situ. Saat di Madinah padat, personil kita tambah, begitu pun sebaliknya, saat di Jeddah atau Makkah padat, maka kita alokasikan ke sana,” kata Tri Budi Makkah, Selasa (18/08), demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Tr, potensi masalah akan terjadi di bandara karena di tempat inilah titik temu pertama antara petugas PPIH Arab Saudi dan jemaah haji dari Tanah Air. Dengan perjalanan melelahkan yang harus ditempuh jemaah dari embarkasi sampai bandara kedatangan, kecekatan petugas merupakan hal terpenting yang harus diperelihatkan. “Kalau pada saat kita sambut tidak baik, maka itu akan berkesan sampai selesai pulang. Inilah mengapa petugas harus memberikan kesan pertama yang sangat baik,” katanya.
Tri menyebutkan, jemaah juga perlu diingatkan mengenai proses imigrasi di bandara kedatangan yang mungkin saja akan menambah kelelahan mereka setelah perjalanan udara. Apalagi, berdasarkan pengalaman saat kedatangan PPIH, petugas imigrasi di Bandara King Abdul Azis Jeddah banyak yang masih dalam proses pendidikan. Hal itu, menurut dia, diperparah oleh adanya alat perekam sidik jari dan pengambilan foto di beberapa konter imigrasi yang masih ber masalah. Ada alat yang tidak mampu membaca sidik jari dengan cepat bahkan gagal sehingga dilakukan berulang-ulang, ada pula pengambilan foto yang kurang cekatan. “Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi saat jemaah kita datang,” ujar Tri Budi. (T/P011/R01)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Taman Ria Persada: PPIH ARAB SAUDI LAKUKAN KOORDINASI UNTUK MANTAPKAN PELAYANAN
Jakarta, 5 Dzulqa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan rapat koordinasi. Rapat itu untuk memantapkan persiapan layanan jemaah haji. Rapat dipimpin langsung Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Muhajirin Yanis. Dalam pengarahannya, dia meminta seluruh petugas PPIH membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang kuat dalam melakukan pelayanan, demikian siaran pers Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Seluruh petugas agar terus membangun komunikasi dan koordinasi terutama dalam mengantisipasi 3 titik krusial saat menyiapkan layanan atas kedatangan jemaah perdana sebaik mungkin,” katanya di Kantor Teknis Urusan Haji Jeddah, Rabu. Yanis mengatakan, pelayanan akomodasi, transportasi dan katering, inilah tiga titik krusial yang harus kita waspadai. Untuk itu koordinasi, kerjasama dan pengawasan ketat harus dilakukan, agar semuanya berjalan seperti yang diharapkan bersama dan jemaah haji terlayani dengan baik.
Tampak hadir dalam rapat tersebut, unsur PPIH Daker Mekkah, Madinah dan Bandara. Para kepala bidang, Kasatop Armina dan perlindungan jamaah serta kesehatan. (T/P011/R01)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Taman Ria Persada: SERANGAN ARAB PERBURUK DERITA KEMANUSIAAN DI YAMAN
Sana’a, 5 Dzul qa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengutuk Arab Saudi atas serangan bom terhadap kota pelabuhan Yaman di Hudaydah, kelangsungan hidup bagi impor makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Stephen O’Brien Dewan Keamanan PBB mengatakan, “serangan tersebut telah bertentangan jelas atas hukum kemanusiaan internasional dan tidak dapat diterima,” katanya pada Rabu (19/8).
O’Brien juga mengatakan, dia sangat khawatir atas kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan udara Saudi di kota itu, bisa menimbulkan “dampak yang parah” di seluruh negeri, memperburuk krisis kemanusiaan, kata laporan Press Tv yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis. Memburuknya penderitaan kemanusiaan di Yaman hampir tidak bisa dimengerti. “Saya sangat terkejut dengan apa yang saya lihat. Serangan tidak dapat diterima sebab mereka jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Dia menyerukan, agar ada solusi politik untuk memadamkan kekerasan dan memperingatkan bahwa upaya perundingan damai sangat penting guna menyelesaikan krisis “sebelum terlambat. Jika tidak akan yang tersisa untuk diperjuangkan”. Serangan udara Saudi di kota barat Hudaydah membakar gudang yang digunakan sebagai tempat pasokan bantuan kemanusiaan. Truk dan derek sebagai mobil pengangkut pasokan makanan juga telah hancur akibat serangan udara Saudi.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia juga memperingatkan krisis kemanusiaan yang berkembang di Yaman. Pada 26 Maret, Arab Saudi mulai agresi militer terhadap Yaman – tanpa mendapat mandat PBB – dalam usaha melemahkan gerakan Houthi Ansarullah, dan mengembalikan kekuasaan kepada mantan presiden buronan, Abd Rabbuh Mansour Hadi, sekutu Riyadh. Lebih dari 4.300 orang telah tewas dalam konflik Yaman, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, pada 11 Agustus sumber setempat di Yaman menyebutkan angka kematian jauh lebih tinggi. (T/P002/R01)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
SUKU AL-BU BADRI SANGKAL TELAH BERBAIAT
Samarra, Irak, 5 Dzulqa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Al-Bu Badri, suku utama di provinsi Samarra Irak, telah mengutuk tindakan Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin tertinggi kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). Suku ini juga membantah klaim situs pendukung ISIS yang menyatakan warga suku ini telah berjanji setia (berbaiat) kepada Al-Baghdadi yang berasal dari suku yang sama.
Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip seorang tetua suku ang tidak bersedia disebut namanya, mengatakan kepada Al-Arabiya News, ISIS tidak terkait dengan suku Al-Bu Badri dan Baghdadi adalah orang yang setia kepada organisasi (ISIS), bukan kepada suku. Menurut sumber tersebut, warga suku tidak ikut bersalah karena tindakan Al-Baghdadi.
Pengamat keamanan Wafiq al-Samarrai mengatakan, suku yang dikenal sejarahnya masih keturunan Nabi Muhammad, terdiri sekitar 10.000 orang yang berlokasi utama di Samarra. (T/P001/R01)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Friday, August 14, 2015
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Kirim Surat Ke Presiden Myanmar
Jakarta, 16 Sya’ban 1436/3 Juni 2015 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam mengirim surat kepada Presiden Myanmar Thein Shein guna memprotes kondisi etnis Muslim Rohingya. Surat yang ditunjukan kepada presiden Myanmar Thein Shein diberikan oleh Agus Tyno sebagai Perwakilan dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dan diterima oleh Sekretaris Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Deddy R. Guritno di depan gerbang Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia di Jl Haji Agus Salim No 109 Menteng Jakarta Pusat, Rabu (3/6) siang. Berikut isi surat lengkap dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) yang ditunjukan kepada Presiden Myanmar.
Kepada Ykh.
Presiden Myanmar
Thein Shein
Nomor: 15/UM/VIII/MKP-1436
Lampiran: 1 (satu) berkas
Perihal: Protes terhadap kondisi etnis Rohingya
Di Naypyidaw, Myanmar.
Atas nama umat Islam, Kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Kami sangat terluka melihat kondisi etnis Rohingnya yang terusir dari Myanmar dan terpaksa Jiarus mencari keselamatan melalui laut dengan kapal-kapal yang tidak layak berlayar jauh. Mereka selama bertahun-tahun menderita dr bawah tindakan teror warga Myanmar yang lain yang secara sengaja mengganggu dan mengancam jiwa dan harta mereka, bahkan sudah membunuh dan membakar tempat-tempat tinggal dan rumah-rumah ibadah mereka.
Kami menghimbau agar Anda sebagai Pemimpin Negara Myanmar menghentikan semua tindakan teror terhadap etnis Rohingnya baik oleh perseorangan maupun kelompok atau pun lembaga di kalangan warga Myanmar. Ketahuilah bahwa etnis Rohingnya memiliki hak untuk hidup di atas bumi yang didptakan oleh Tuhan untuk ditinggali manusia dengan damai dan saling menghormati.
Islam adalah agama yang mengajak kepada kasih sayang dan kedamaian hidup sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an: ‘Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam ’ (Q.S. Al Anbiya [21]: 107). Mayoritas etnis Rohingya adalah kaum Muslimin yang diajarkan agamanya untuk hidup berdampingan dengan siapa pun secara damai. Bahkan diwajibkan kepada setiap muslim untuk menjaga dan melindungi serta menyantuni dengan baik tetangganya seperti berbuat baik kepada saudara kanding sendiri. Mereka bukan bangsa perusak melainkan kelompok manusia yang siap bekerja sama untuk membangun negeri dan saling menghargai antar sesama hidup.
Kami berdoa kiranya Allah Subhanahu Wa Ta ala memberikan petunjuk dan bimbingan kepada Anda sebagai Pemimpin bangsa Myanmar untuk dapat menegakkan keadilan dan perdamaian di Myanmar terutama dengan memperlakukan etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga Myanmar yang lain.
Demikian disampaikan. Atas perhatian Anda disampaikan terima kasih.
Cileungsi, 8 Sya’ban 1436 H
26 Mei 2015 M
JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH)
IMAAM,
YAKHSYALLAH MANSUR
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
2. Presiden Republik Indonesia
3. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Repdblik Indonesia
4. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
(L/P010/R02)#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Thursday, August 13, 2015
Mufti Al-Quds Kutuk Pembangunan Sinagog Dekat Masjid Al-Aqsha
Al-Quds, 28 Syawal 1436/13 Agustus 2015 (MINA) – Mufti Al-Quds, Syekh Muhammad Hussain mengutuk keras rencana pembangunan Sinagog Yahudi dengan nama Jauharah Israel, yang berjarak hanya sekitar 200 meter dari sebelah barat Masjid Al-Aqsha. “Sinagog Yahudi yang akan dibangun di atas puing-puing wakaf Islam, tidak boleh dilanjutkan,” katanya, demikian WAFA dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Kamis.
Mufti mengingatkan bahaya jika Israel tetap memaksakan pembangunan sinagog dan taman taurat di sekitar Masjidil Aqsha.”Ini akan berujung pada Yahudisasi Masjid Al- Aqsha dan sekitarnya,” tuturnya. “Ini tidak bisa dibiarkan, termasuk Yahudisasi di Kota Al-Quds, karena merupakan bagian dari agenda Israel untuk penghapusan semua simbol Islam dan Arab di kota Al-Quds dan kawasan Palestina,” katanya.
Dia menegaskan bahwa Kota Al-Quds murni milik Islam dan kaum Muslimin, dengan identitas Arab, dan Israel tak bisa merebut realitas ini meski menggunakan segala cara. Sementara sebelumnya, wilayah Harotus Syaraf yang dulu sebagai tempat situs Islam, telah dikuasai Yahudi sejak tahun 1967, dan mengubahnya menjadi pemukiman Yahudi. (T/P011/P2)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
PM Palestina: Penutupan Al-Aqsha Pelanggaran Keras
Ramallah, 8 Muharram 1436/01 November 2014 (MINA)- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan, peristiwa penutupan Masjid Al-Aqsa adalah pelanggaran keras dan merusak kesucian Al-Quds dan Palestina. Hamdallah meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk segera turun tangan menghentikan pelanggaran Israel terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa yang dapat memicu kerusuhan. Hal itu disampaiakan Rami Hamdallah saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malta George Vella di Ramallah. Turut hadir juga Menteri Luar Negeri Palestina Riad al-Malki, Ma’an News Agency melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Sabtu.
Hamdallah mendapat dukungan Vella pada proses rekonstruksi Gaza. “Tidak ada proyek nasional di Palestina kecuali melibatkan Jalur Gaza dan Al-Quds ,” kata Hamdallah. Vella mengatakan bahwa pemerintahnya dan rakyat Malta mendukung pemerintah Palestina di Gaza, Al-Quds dan Tepi Barat. Malta adalah sebuah negara kepulauan di Eropa Selatan. Malta menjadi salah satu Negara terkecil di dunia dengan luas daratan keseluruhan tiga pulaunya itu hanya 246km2.
Malta merupakan salah satu negara paling Katholik di dunia. Namun begitu di negara pulau ini telah berdiri satu bangunan Masjid yang cukup megah di kota Paola. Itu sebabnya masjid ini disebut Masjid Paola. Selain sebagai masjid, di areal tersebut juga diberdiri sekolah Islam dan pemakaman umum Muslim pertama di Malta. Malta terdiri dari lima pulau, tiga di antaranya berpenghuni, di tengah-tengah Laut Tengah. (T/P010/R03)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Polisi Israel Larang Anak AnakDan Wanita Palestina Masuki Al-Aqsha
Al-Quds, 27 Syawwal 1436/12 Agustus 2015 (MINA) – Polisi Israel, Selasa (11/8), melarang puluhan wanita dan anak-anak Palestina untuk memasuki Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur yang diduduki. “Polisi Israel mendirikan barikade di pintu masuk masjid dan melarang sejumlah perempuan dan anak-anak untuk memasuki Al-Aqsha,” kata seorang saksi mata sebagaimana World Bulletinmelaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Beberapa anak menangis ketakutan setelah polisi Israel mengejar mereka di dekat Gerbang Al-Asbat di kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu. Ketegangan tinggi terjadi di Al-Aqsha sejak Selasa (11/8) pagi, saat polisi Israel memperbolehkan puluhan pemukim ilegal ekstremis Yahudi memasuki kompleks utama masjid.
Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Yahudi, untuk bagian mereka, merujuk daerah tersebut sebagai “Bukit Kuil,” mengklaim tempat dua Kuil Yahudi di zaman kuno. Selama dua tahun terakhir, kelompok ekstrimis Yahudi – sering disertai dengan pasukan keamanan Israel – telah berulang kali memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.
Pada September 2000, kunjungan ke Al-Aqsa oleh politisi radikal Israel yang kontroversial, Ariel Sharon, memicu apa yang kemudian dikenal sebagai Intifadah Kedua, “Kebangkitan Rakyat Palestina” terhadap puluhan tahun pendudukan Israel. (T/AE/R05)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)