Jeddah, 5 Dzulqa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Kepala Bidang Perlindungan PPIH Arab Saudi Tri Budi Utomo menyatakan, 51 personil bidang pengamanan jemaah sudah disebar di tiga titik konsentrasi jemaah, yakni daerah kerja Jeddah, Madinah, dan Makkah. “Tempatnya menyesuaikan ketebalan jemaah haji di situ. Saat di Madinah padat, personil kita tambah, begitu pun sebaliknya, saat di Jeddah atau Makkah padat, maka kita alokasikan ke sana,” kata Tri Budi Makkah, Selasa (18/08), demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Tr, potensi masalah akan terjadi di bandara karena di tempat inilah titik temu pertama antara petugas PPIH Arab Saudi dan jemaah haji dari Tanah Air. Dengan perjalanan melelahkan yang harus ditempuh jemaah dari embarkasi sampai bandara kedatangan, kecekatan petugas merupakan hal terpenting yang harus diperelihatkan. “Kalau pada saat kita sambut tidak baik, maka itu akan berkesan sampai selesai pulang. Inilah mengapa petugas harus memberikan kesan pertama yang sangat baik,” katanya.
Tri menyebutkan, jemaah juga perlu diingatkan mengenai proses imigrasi di bandara kedatangan yang mungkin saja akan menambah kelelahan mereka setelah perjalanan udara. Apalagi, berdasarkan pengalaman saat kedatangan PPIH, petugas imigrasi di Bandara King Abdul Azis Jeddah banyak yang masih dalam proses pendidikan. Hal itu, menurut dia, diperparah oleh adanya alat perekam sidik jari dan pengambilan foto di beberapa konter imigrasi yang masih ber masalah. Ada alat yang tidak mampu membaca sidik jari dengan cepat bahkan gagal sehingga dilakukan berulang-ulang, ada pula pengambilan foto yang kurang cekatan. “Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi saat jemaah kita datang,” ujar Tri Budi. (T/P011/R01)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)