Sana’a, 5 Dzul qa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengutuk Arab Saudi atas serangan bom terhadap kota pelabuhan Yaman di Hudaydah, kelangsungan hidup bagi impor makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Stephen O’Brien Dewan Keamanan PBB mengatakan, “serangan tersebut telah bertentangan jelas atas hukum kemanusiaan internasional dan tidak dapat diterima,” katanya pada Rabu (19/8).
O’Brien juga mengatakan, dia sangat khawatir atas kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan udara Saudi di kota itu, bisa menimbulkan “dampak yang parah” di seluruh negeri, memperburuk krisis kemanusiaan, kata laporan Press Tv yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis. Memburuknya penderitaan kemanusiaan di Yaman hampir tidak bisa dimengerti. “Saya sangat terkejut dengan apa yang saya lihat. Serangan tidak dapat diterima sebab mereka jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Dia menyerukan, agar ada solusi politik untuk memadamkan kekerasan dan memperingatkan bahwa upaya perundingan damai sangat penting guna menyelesaikan krisis “sebelum terlambat. Jika tidak akan yang tersisa untuk diperjuangkan”. Serangan udara Saudi di kota barat Hudaydah membakar gudang yang digunakan sebagai tempat pasokan bantuan kemanusiaan. Truk dan derek sebagai mobil pengangkut pasokan makanan juga telah hancur akibat serangan udara Saudi.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia juga memperingatkan krisis kemanusiaan yang berkembang di Yaman. Pada 26 Maret, Arab Saudi mulai agresi militer terhadap Yaman – tanpa mendapat mandat PBB – dalam usaha melemahkan gerakan Houthi Ansarullah, dan mengembalikan kekuasaan kepada mantan presiden buronan, Abd Rabbuh Mansour Hadi, sekutu Riyadh. Lebih dari 4.300 orang telah tewas dalam konflik Yaman, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, pada 11 Agustus sumber setempat di Yaman menyebutkan angka kematian jauh lebih tinggi. (T/P002/R01)
#Mi’raj Islamic News Agency (MINA)